Temukan Potensimu dan Ukir Prestasimu


 Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Pertemuan ke-4 Gelombang ke-29
Senin, 26  Juni 2023. Pukul 19.00 

 Oleh : Rina Farina

GALI POTENSI, UKIR PRESTASI

Moderator Mutmainah, M.Pd.

Narasumber Aam Nurhasanah, S.Pd

KEGAGALAN BUKAN SEBUAH AKHIR, NAMUN AWAL UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN YANG SEBENARNYA.

Kalimat di atas seperti memberika cambuk kecil untuk memotivasi penulis pemula.

Pertemuan ke-4 pada kelas belajar menulis ini dibimbing oleh Ibu Aam Nurhasanah, seorang penulis yang masih muda namun telah melahirkan banyak karya dalam tulisan. Segudang prestasi beliau hasilkan walapun segudang kegiatan yang beliau lakukan patut diacungi jempol. Diawali dengan memulai karier sebagai blogger, kemudian menjadi moderator narasumber,kurator, editor bahkan bercita-cita ingin menulis seribu buku.

Bu Aam dalam penjelasannya memberikan banyak cara untuk belajar menulis, diantaranya dengan mulai menulis pada hal-hal yang kita sukai dan kita kuasai. Mulailah selangkah demi selangkah. Buatlah menjadi 3 paragraf yaitu paragraf pembuka,isi dan penutup.Kalimat pembuka bisa dimulai dengan kalimat motivasi, pantun atau puisi agar lebih menarik. Beliau pun memberikan semangat untuk tidak bimbang dan ragu dalam menulis. Karena menurut beliau sesungguhnya tulisan yang  biasa menurut anda, bisa luar biasa bagi orang lain. Yakinlah dan percaya diri, lalu publikasikan karyamu. Teruslah berlatih karena pisau saja semakin hari semakin tajam jika diasah, begitu pula dengan keterampilan menulis kita.

Beliau pun memberikan cara yang lain seperti menancapkan hati bahwa menulis adalah sebuah jejak kebaikan. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan menulis. Stidaknya kita bisa meninggalkan jejak ketika jasad kita sudah tak ada lagi di bumi.Untuk memperkaya tulisan kita beliau menganjurkan untuk menulis antologi, dengan begitu kita bisa belajar gaya tulisan teman kemudian dimodifikasi. Dengan menulis antologi dan membacanya membuat perbendaharaan kata kita semakin banyak dan beragam.

Banyaknya talenta yang Bu Aam miliki semakin  memperkaya tulisan beliau. Namun  menggali Potensi yang dimiliki membutuhkan proses dan tidak seperti memakan cabai langsung terasa pedasnya.  Ternyata dari seorang peserta yang gagal, bisa meraih prestasi yang gemilang. 

Menulis itu tak mudah karena itu luangkan waktu untuk menulis satu halaman setiap hari. Setiap kegagalan yang kita temui seharusnya lebih memacu kita untuk berbuat lebih baik lagi.

Jangan Menunggu Waktu luang BARU MENULIS, tapi LUANGKANLAH WAKTU UNTUK MENULIS. Bagitulah yang beliau tekankan agar kita terus menulis dan mencoba menulis.


Menggali potensi yang ada pada diri kita memang membutuhkan proses, tidak mudah dan tidak instan. Namun salah satu cara menggali potensi diri kita yakni dengan menantang diri kita untuk melakukan suatu yang luar biasa, seperti yang dilakukan oleh Bu Aam. Jika kita rajin menulis dan mecintai menulis niscaya akan berbuah manis. 

Menulis Merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, berbicara  dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan. 

 “Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? 
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, 
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. 
(Pramudya Ananta Toer)

Memulai niat menulis, mencoba mengalirkannya dalam tulisan, tak kan menjadi sia-sia apa yang kita hasilkan...

Terimakasih Ibu AAm...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALADA SENDAL JEPIT

Pertemuan Pertama Kelas Belajar Menulis Nusantara